Pacarku Polos Tapi Jago Diranjang
Cerita sex - Katakan saja nama saya Erik, saya akan menceritakan kisah pengalaman seks saya yang mungkin saya ceritakan dalam bahasa yang sederhana. Kisah seks saya dimulai ketika saya di kelas satu sekolah menengah. Saat itu saya masih digolongkan sebagai ABG yang bermaksud mendekati seorang wanita di kelas saya.
Cewek yang saya dekati itu model nya biasa-biasa saja ketika teman-teman sekolah saya berkata, yah namanya juga cinta, apa yang akan dikatakan orang kepada saya, dia adalah wanita paling cantik di dunia. Dalam cerita ini saya tidak bisa menjelaskan sedetail mungkin tentang cewek yang saya target itu dan Sebut saja namanya adalah Sindy.
BACA JUGA : Ngentot Dengan Supir Pribadiku Di Bukit
Sindy adalah gadis yang biasa-biasa saja serta bentuk tubuh, payudara, dan bokong tapi dia terlihat dewasa. Kembali ke kepribadian masing-masing, kecantikan itu relatif, jika kita suka, kita merasa dia cantik, jika kita tidak suka, itu akan seindah wanita itu, bagi kita dia biasa-biasa saja, ya ... benar, Pembaca yang budiman. Seperti yang saya katakan sebelumnya Sindy memiliki tubuh yang normal, dan wajah yang sopan (menurut saya).
Ketika berbicara tentang payudara dan bokong Sindy memiliki ukuran yang pas-pasan. Tapi meskipun Sindy biasa, Sindy putih dan memiliki wajah yang menggemaskan, toh saya sangat menyukainya. Selama saya masih mendekati, sejauh yang saya tahu Sindy tidak pernah tahu dan mengerti tentang seks, dia masih terlihat sangat lugu.
Singkat cerita setelah beberapa bulan mendekati Sindy, pada akhirnya aku bisa mendapatkannya dan sekarang statusku bersamanya sedang berpacaran, Jadi di sinilah kegembiraan kisah seksku dimulai. Karena dia secara resmi pacar saya, saya mulai mengajar Sindy untuk mengetahui dan melakukan hal-hal yang berbau seks. Pada awalnya itu sangat sulit, tetapi dengan trik hebat saya akhirnya dia mau.
Pada hari itu, saya telah menyusun rencana sehingga saya dapat melakukan hal-hal cabul dengan pacar saya Sindy. Pada hari itu saya memasang wajah marah dengan Sindy, setiap Sindy berbicara kepadaku pada waktu itu saya diam dan pura-pura depresi.
Dengan itu, Sindy menanggapi saya, "Mengapa kamu sayang, mengapa saya telah berbicara dengan kamu tetap kamunya diam aja, dan muka kamu itu cemberut aja, mengapa kamu sayang ???," katanya penasaran kepada saya.
Inilah waktu nya melakukan rencana cabulku kepada Cindy.
"Kamu tahu, aku benar-benar frustrasi dengan kamu, karena kamu aku ini diejek oleh teman-temanku, dia bilang aku bukan laki-laki," kataku, berpura-pura marah.
"Lah, kenapa itu karena aku, Yank, apa yang aku lakukan salah," dia bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Jelas ini karena kamu, kamu tahu bahwa aku sedang diejek oleh teman-temanku, mengatakan aku bukan laki-laki karena aku tidak pernah melakukan apa pun padamu, aku malu," kataku, mulai memprovokasi Sindy.
Saat itu Sindy tidak menjawab dan diam saja, saya tidak pernah berpikir setelah sore, cara saya sukses, teman. Anda tahu Sindy pada sore hari dia menelepon saya, saya tidak berpikir dia akan berbicara melalui telepon bahwa dia ingin ML dengan saya di malam hari di rumahnya. Wow, itu gila, ada baiknya mencoba cara ini untuk para pembaca. Kemudian, pada waktu itu dia mengatakan kepada saya bahwa saya harus datang ke rumah nya itu tepat tengah malam.
Saya tahu apa yang dimaksud Sindy mengirim saya ke rumahnya pada jam itu, karena pada jam itu semua keluarganya di rumahnya akan tertidur lelap dan akan aman tanpa hambatan. Segera, saya dihadapkan dengan kesenangan dan kebingungan, saya bingung karena saya harus keluar tengah malam begitu dari rumah.
Tetapi pada akhirnya saya akan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah dengan melompat diam-diam dari jendela kamar saya dan menuju ke rumah Sindy. Singkat cerita saya sampai di rumahnya yang disambut dengan seorang gadis. Sindy sedang menunggu di depan rumahnya dengan gaun tidur yang sangat tipis dan hampir transparan. Ketika kami sampai di sana, kami diam-diam memasuki rumah Sindy yang besar dan mewah.
Dengan sangat hati-hati, Sindy dan aku melompat dari jendela kamarnya. Sesampainya di kamarnya kami langsung melakukan pemanasan. Pada saat itu kami mulai dengan saya membuka t-shirt kami. Setelah kami berdua setengah telanjang, aku segera meremas payudaranya, dengan sanat bernafsu ketika aku menanggalkan piyama tipisnya dan tidak lupa aku melepas tali bra-nya.
Setelah membuka tali bra, aku mulai melepas bra Sindy yang mengganggu tanganku ketika aku meremas payudaranya. Pada awalnya saya berpikir bahwa payudara Sindy kecil, tetapi sekarang saya melihatnya secara langsung, Wow ... itu cukup besar. Payudara Sindy, yang tanpa bra, terlihat sangat kencang dan dan sangat lancip, benar-benar melihat bahwa nafsuku hanya terbakar, rasanya ingin segera memeras dan mengkulumnya segera.
Aku sudah bernafsu, saat itu aku pun langsung menanggalkan celana. Pada saat itu, Sindy tiba-tiba menjadi agresif dan melucuti celana dan pakaian dalam saya. Tanpa perintah Sindy mulai meraih kedewasaanku dan membimbing kontolku ke dalam mulutnya, "Ouhhh ... Ssssshhh ... nikmatnya enak sayang ... Aghhhhhh ... begitu, seperti itu sayang ... Aghhh ...," Aku menghela nafas.
Sungguh ketika aku tidak bisa menyangkal Sindy bisa melakukan hal seperti itu. Betapa lezatnya ciuman Sindy pada kontoku. Beberapa menit dia menghisap kontolku dengan kelincahannya. Tapi kompilasi sedang-bagus tiba-tiba Sindy berhenti dan kemudian, "Sayang kamu tidak membawa kondom," ucapnya membuat aku kaget.
Saya tidak menjawab pertanyaan itu, memang saya tidak membawa benda itu. Tanpa membuang waktu lagi, aku segera mendorongnya sampai dia jatuh di tempat tidurnya dan aku segera menghujani bibirnya yang lezat dan merah dengan ciuaman ku. Kami yang pada saat yang sama bernafsu, Sindy-lalu membalas ciuman saya dengan mengadu lidahnya dengan liar.
Di tengah kesenangan itu, air liur kami menjadi satu dari dua mulut yang bergabung satu sama lain disertai dengan tangan kanan saya yang mulai menyentuh payudara Sindy dan tangan kiri saya memainkan vagina Sindy dengan jariku. Sedikit demi sedikit saya melakukan itu. Sekitar 5 menit setelah jari saya bermain di vagina Sindy, saya senang tangan saya mulai basah dengan lendir lendir dari vagina Sindy.
Setelah puas kami melakukan pemanasan, kami mulai melakukan sesuatu yang lebih panas. Sekarang saya mulai meremas dengan tangan saya yang sesekali menarik putingnya yang mulai keras. Lidah saya, yang asik dengan memainkannya, tidak lupa saya mengisap payudaranya yang kenyal dan mulai keras karena stimulasi saya, "Ughhh ... Sssss ... Aghhh ... Oughhh .... Lalu sayang. .. Aghhhh ....., "desahnya.
Mendengar desahannya, sekarang aku menjadi gila dan aku melakukannya lebih keras dan mulutku mulai naik ke bagian bawah melalui perut dan sampai ke tempat yang basah dengan air yang terus mengalir dari dalam meki dan dia masih merengek tapi dia ingin melanjutkan karena kesenangan mungkin. Setelah beberapa menit saya menyuruhnya untuk mengisap penis saya lagi.
Saat itu saya tidak sabar untuk menikmati keperawanannya dan dia langsung mengisap tanpa ragu-ragu. Pada saat itu ciuman yang kuat membuat saya terhibur dan luar biasa nikmat. Setelah beberapa menit berlalu aku menggosok mekinya dan dia merintih tidak jelas karena dia masih dalam posisi untuk mengisap penisku. Karena saya ingin segera menikmatinya, saya segera menempatkan kontolku saya ke dalam mekinya, tetapi agak sulit karena masih ketat.
Setelah memaksa masuk beberapa kali ke dalam meki nya akhirnya kontolku masuk juga, tapi masih dalam posisi setengah kotol ku yang masuk dan aku melihar ada sedikit bercak merah di batang kontoku ketika aku mulai mengenjot nya,
"Akhh...... sakitt......" jerit nya pelan.
Tapi itu hanya berlangsung sebentar, saya yang sudah tidak tahan lagi, saya kembali menambah genjotan saya ke meki nya Sindy, "Ouhggg ... enak sayang ... rasanya saya ingin buang air kecil sayang ... Aghhh .... "Sssssshhhh ..." katanya.
Saya sudah tahu dari film-film porno, Sindy pada saat itu ingin buang air kecil, tetapi pada saat itu dia akan mendapatkan klimaksnya. Melihat Sindy ketika aku melakukan gerakan yang seperti mau klimaks semakin ku kencangkan genjotanku "Ya, sayang, Aghhh ... Enak sekali ... Aduh ...," desahnya, semakin parah.
Pada akhirnya dia mengeluarkan cairan dan kontolku merasa ada yang hangat dan aku merasa memang hebat dan tahu bagaimana memuaskan saya dan setelah itu saya mengubah posisi saya menusuknya di belakang, dan beberapa menit kemudian dia kejang-kejang dan kembali ke klimaks pada waktu itu saya ingin keluar dan tetapi saya takut dia hamil.
Saya segera menccabut kontolku dari meki nya dan saya membalikan tubuhnya, maksud saya ingin menyemburkan pejuku di mulutnya, tetapi tidak sampai ke mulut nya pejuku menetes tepat di kepalanya dan saya mengatakan kepadanya untuk mencoba rasa dan dia meminumnya dan berkata, "Oohh, apakah ini rasanya enak? Kencing ya? , "Dia bertanya dengan polos.
Saya pikir gadis ini bahkan belum pernah menonton film porno, tetapi dia bisa melakukan gerakan itu menurut ku itu mustahil, pada saat itu dengan telapak kakinya ditekan ke lantai aku letakkan itu dari atas dan setelah beberapa saat dia klimaks dengan rengekan yang konstan, aku ingin keluar dan aku segera menyuruhnya untuk menghisap dan mengeluarkan cairan di mulutnya yang Setelah itu kami merasa lemas dan tertidur dengan penisku masih di mulut Sindy.
Singkat cerita, saya dibangunkan pagi-pagi oleh Sindy. Pada waktu itu aku terbangun dan cepat pulang sebelum ketahuan oleh orang-orang di rumah. pada saat itu saya juga bergegas memakai pakaian saya lagi dan sebelum pergi saya mencium mulutnya dan pulang. Ketika sampai di rumah saya tertidur lelap. Hari itu karena saya lelah saya tidak pergi ke sekolah dan Sindy juga tidak.
0 Komentar